GEREJA KATOLIK KRISTUS RAJA

Propeller Ads

Propeller Ads

Tuesday, May 31, 2016

PERAYAAN KOMUNI PERTAMA DI PAROKI SAMBAS


Minggu, 29 Mei 2016, pada kesempatan misa kedua, pukul 08.00 WIB dan bertepatan dengan “Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus”, 20 anak dari Gereja Kristus Raja, Paroki Sambas, menerima komuni pertama.


Perayaan komuni pertama ini berjalan dengan baik dan lancar. Pada awal perayaan anak-anak yang akan menerima komuni pertama yang di didampingi orang tua masing-masing disambut Pastor Cahyo di depan pintu gereja dan mereka kemudian berarak bersama menuju ke altar Tuhan. Ketika Pastor Cahyo bertanya, mengapa mereka ingin menyambut komuni, anak-anak serentak menjawab, “Kami ingin menyambut Yesus”. Sesudah menerima komuni dalam rupa roti dan anggur, anak-anak yang menyambut komuni pertama di depan patung Bunda Maria menyerahkan diri dalam pemeliharaan keibuan Maria, sebab mereka percaya dengan pendampingan dan pemeliharaan Bunda Maria, mereka akan dihantar kepada Yesus, satu-satunya jalan, kebenaran dan hidup yang telah ditentukan oleh Allah Bapa sendiri dalam karya penyelamatan-Nya.


Peristiwa yang Menggembirakan

Dalam homilinya P. Cahyo mengatakan, bahwa penerimaan komuni pertama bagi anak-anak adalah peristiwa yang menggembirakan. Mengapa? Karena dengan menyambut komuni pertama, Yesus yang dulu anak-anak sambut hanya dalam kerinduan dan pengharapan, kini dapat disambut dalam kenyataan dalam rupa roti dan anggur ekaristi. Dengan menyambut komuni, berarti anak-anak dipersatukan dengan Yesus Kristus, Sang Penyelamat dan juga dipersatukan dengan Gereja-Nya. Namun P. Cahyo mengingatkan anak-anak, agar kesatuan dengan Yesus dalam komuni tidaklah boleh menjadikan mereka orang beriman yang mandul. Sebagai murid-murid Yesus, mereka mesti menghasilkan buah-buah iman yang konkret di dalam kehidupan, yakni dengan menghayati hidup yang senantiasa dipenuhi dengan rasa syukur dan mau berbagi kehidupan dengan orang lain, sebab Yesus sendiri kepada para murid-Nya mengatakan, “Kamu harus memberi mereka makan.” (Luk.9:13).


Sementara Bapak Yeremias Emi dalam kata sambutannya yang mewakili orang tua mengatakan, bahwa ia sangat senang dengan penerimaan komuni pertama ini, sebab anak-anak telah dianggap pantas menerima tubuh dan darah Kristus. Kristus sendiri selama kehidupan-Nya telah menyerahkan tubuh dan darah-Nya di kayu salib untuk menyelamatkan dan menebus manusia. Ia mengajak anak-anak dan juga semua umat, agar ketika ikut ambil bagian dalam ekaristi, mereka siap senantiasa untuk hidup dalam Tuhan. Ajakan Pak Emi ini diamini oleh anak-anak dan semua umat yang hadir di gereja.

Jangan Berhenti pada Upacara Komuni


Anak-anak sendiri senang ketika mereka dapat menerima komuni pertama. Gavino Lukito dan Charles Aleksander Evan, misalnya mengatakan, mereka senang karena mereka dapat menerima dan merayakan Tubuh dan Darah Kristus. Leo juga bergembira, karena ia dapat belajar banyak dari pengajaran dan perintah perintah-perintah Yesus. Sementara Wini Karolin merasa bahagia, karena dengan menerima Tubuh dan Darah Kristus ia merasa hidupnya sudah diberkati Tuhan.

Ibu Marselina yang mewakili Pembina dalam kata sambutannya dalam acara ramah tamah di pastoran mengucapkan selamat kepada anak-anak yang telah menerima komuni pertama dan berterima kasih kepada orang tua atas kerja samanya. Ia mengajak anak-anak, agar jangan berhenti sampai pada upacara komuni saja, tetapi berlanjut dengan terlibat dalam kegiatan Gereja. Kepada anak-anak, Ibu Marselina juga ,meminta agar Yesus yang mereka terima dalam komuni kudus dapat menjadi sumber kehidupan baru bagi mereka. Baru berarti bersih. Mereka yang tadinya malas, hendaknya menjadi rajin; mereka yang dulunya nakal, hendaknya sekarang menjadi anak yang baik. Proficiat bagi anak-anak yang baru menyambut komuni pertama! (FCW).

0 komentar:

Post a Comment