“Panggilanku yang Luhur sebagai Anak-Anak Allah”
Pada Sabtu, 9 April 2016 72 anak SDS Amkur kelas VI, Sambas mengadakan rekoleksi setengah hari dari jam 08.00 – 12.00 di Aula SDS Amkur. Rekoleksi ini yang adalah pelaksanaan program tahunan – menurut Ibu Marselina – diadakan untuk menyegarkan iman anak, memotivasi agar siap menghadapi ujian sekolah dan menyiapkan mereka untuk jenjang pendidikan yang selanjutnya.
Rekoleksi yang dipimpin oleh P.F.Cahyo Widiyanto OFMCap dan Filipus Filen ini bertemakan “Panggilanku yang Luhur sebagai Anak-Anak Allah”. Tema ini dalam proses rekoleksi kemudian dijabarkan dalam dua sub tema. Pertama, “Aku Dipanggil sebagai Anak yang Dekat dengan Tuhan dalam Doa’ dan kedua, “Aku Dipanggil sebagai Anak-anak yang Berprestasi”.
Pastor Cahyo dalam paparannya mengatakan, bahwa salah satu ciri seorang beriman adalah berdoa. Karena itulah jika seorang mengaku dirinya beriman, namun tidak pernah berdoa, maka ia adalah seorang pembohong. Imannya dipertanyakan.
Doa bagi seorang murid Kristus adalah dialog, komunikasi atau perjanjian antara manusia dengan Allah di mana Kristus menjadi dasar dan model kepengantaraan hubungan manusia dengan Allah. Karena doa adalah dialog antara manusia dengan Allah, maka dalam doa manusia tidak hanya berbicara kepada Allah, tetapi ia juga mesti mendengarkan Allah yang bersabda di dalam hati, tempat di mana Roh Kudus berkenan tinggal, hadir dan berbicara dengan manusia.
Dengan berdoa inilah manusia menampakkan dirinya sebagai citra wajah Allah dan membiarkan dirinya mengambil bagian dalam kekuasaan cinta kasih Allah yang membebaskan banyak orang.
Dalam hal berdoa Pastor Cahyo mengajak anak-anak, agar mau belajar dari Yesus, Sang Pendoa yang ulung. Dalam doa “Bapa Kami”, Yesus mengajar agar dalam berdoa, doa itu mesti diarahkan kepada Allah Bapa di surga dan dalam permohonan, orang beriman bukan hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi juga mesti memperhatikan kepentingan Allah dan sesama.
Sementara Filipus Filen dalam penyampaian materinya mengatakan bahwa prestasi adalah hasil maksimal yang diperoleh ketika seseorang pelajar melakukan tindakan belajar yang benar, yakin belajar dengan rajin, tekun dan bersemangat. Atau dengan kata lain prestasi adalah hasil membanggakan yang diperoleh setelah seorang pelajar berusaha keras memperoleh cita-citanya.
Filen berharap bahwa semua anak SD Amkur memperoleh prestasi yang membanggakan. Dan itu bisa dicapai ketika mereka memiliki semangat untuk maju, bersemangat dalam belajar, tidak mempunyai kamus menyerah dan tegar dalam mencapai kesuksesan dalam belajar.
Selama rekoleksi anak-anak SD Amkur nampaknya mengikuti rekoleksi dengan penuh semangat, karena metode rekoleksi yang dibawakan tidak hanya menggunakan metode ceramah, tetapi juga dengan permainan dan refleksi dalam kelompok.
Mereka bersemangat menyerukan yel-yel, “Anak-anak SD Amkur beriman dan berpestasi, yes-yes-yes” dengan diikuti gerak tangan berdoa dan mengepalkan tangannya tanda siap untuk berprestasi.
Maria Dominica Meidina yang akrab dipanggil Ica mengatakan, ia senang mengikuti rekoleksi yang diadakan, karena membuatnya semakin bersemangat di dalam doa dan belajar. Ia juga senang, karena permainan yang diadakan membuat ia banyak tertawa dan bergembira.
Sementara Sr. Alfonsa KFS menyampaikan kesannya, bahwa anak-anak SD Amkur senang dengan rekoleksi yang dibuat, sebab bahan yang dibawakan memberikan semangat kepada mereka, tidak membuat mereka berdiam diri, tetapi membuat mereka terlibat, baik dengan permainan, maupun dalam diskusi kelompok. (FCW).
Selamat Paroki Sambas sudah punya blog pewartaan. Semangat utk adminnya. Good job! ��
ReplyDeleteTerima kasih Natalia. Semoga saja ke depan kami tetap bisa menulis sesuatu yang berguna bagi umat dan para pembaca sekalian.
Delete