GEREJA KATOLIK KRISTUS RAJA

Propeller Ads

Propeller Ads

Thursday, July 28, 2016

PEZIARAHAN SALIB INDONESIAN YOUTH DAY (IYD)

di Paroki Kristus Raja Sambas


OMK Paroki Kristus Raja Sambas diberi kepercayaan untuk menjadi tempat peziarahan salib Indonesian Youth Day Keuskupan Agung Pontianak. Sebelumnya, salib ini berada di Paroki St. Fransiskus Asisi Singkawang. Salib ini pada Kamis, 28 Juli 2016 diserahkan OMK Singkawang kepada OMK Paroki Kristus Raja Sambas. Penyerahan Salib IYD ini disertai dengan adanya Ekaristi Kaum Muda (EKM).

Selain OMK St. Fransiskus Asisi yang datang, ada juga OMK dari Paroki St. Yosep Pemangkat dan Paroki St. Maria Nyarumkop yang turut serta mengarak Salib IYD ini ke Paroki Kristus Raja Sambas. Setelah EKM dan sambutan dari beberapa pihak, diadakan juga ramah tamah dan makan malam bersama untuk mempererat tali persaudaraan di antara OMK yang hadir. Di dalam ramah tamah ini, tiap paroki menampilkan sebuah penampilan mulai dari perkenalan sampai dengan bernyanyi bersama.


Minggu, 31 Juli 2016, merupakan hari terakhir peziarahan Salib IYD ini di Gereja Paroki Kristus Raja Sambas. Pada jam 10.30 pagi, OMK Paroki Kristus Raja Sambas mengantar Salib tersebut ke Paroki St. Yosep Pemangkat sebagai tempat peziarahan selanjutnya dari Salib IYD Keuskupan Agung Pontianak ini. Jumlah anggota OMK Paroki Kristus Raja Sambas yang ikut mengarak Salib ini sejumlah kurang lebih 60 orang. 


Sesampai di Pemangkat, OMK Paroki Kristus Raja Sambas disambut dengan hangat dan gembira. Acara penyerahan salib ini dibuka dengan tarian Dayak yang ditarikan oleh OMK Paroki St. Yosep Pemangkat. Setelah acara penyerahan, ada ibadat dan doa IYD 2016 (Menjadi Injil yang Hidup) yang diikuti oleh OMK yang hadir pada saat itu. Kemudian ada acara ramah tamah dan makan siang bersama. OMK Kristus Raja Sambas menampilkan tarian Dayak pada saat acara ramah tamah tersebut. Setelah rentetan acara selesai OMK Paroki Kristus Raja Sambas yang didampingi oleh Pastor Firminus OFM Cap, selaku pastor paroki pun pamit untuk pulang. (velvlriavv).

Monday, July 18, 2016

REKOLEKSI DAN REKREASI PUTRA-PUTRI ALTAR PAROKI SAMBAS

Sabtu-Minggu, 16 – 17 Juli 2016, Putra-Putri Altar (PPA) Paroki Kristus Raja, Sambas yang berjumlah 16 orang mengadakan rekoleksi dan rekreasi di Pasir Panjang, Singkawang.


Pastor Cahyo dalam presentasinya menyatakan, setiap anggota Putra-Putri Altar atau yang sering juga disebut juga Misdinar (Messdiener [Jerman], altar servers [Inggris], Ajuda [NTT]) perlu menyadari jati dirinya sebagai “anak-anak atau remaja yang melayani altar (ekaristi) pada khususnya dan upacara liturgi lain pada umumnya. Dengan menyadari jati dirinya atau identitasnya ini diharapkan para PPA dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan bertangung jawab. Karena itulah PPA dalam tugasnya perlu memiliki keutamaan-keutamaan sebagai berikut. Pertama, PPA hendaknya hidupnya sesuai dengan Sabda Tuhan dan Sakramen Ekaristi dan sakramen lainnya yang dirayakan, misalnya dengan rajin membaca Kitab Suci, bersemangat dalam berdoa, baik secara pribadi maupun bersama, terlebih dalam mengikuti Misa kudus. Kedua, rajin berdevosi, misalnya dengan berdoa rosario, novena, atau kunjungan kepada Sakramen Mahakudus. Ketiga, berdisplin dalam melaksanakan tugasnya. Dalam diskusi kelompok, anggota PPA juga menambahkan adanya keutamaan-keutamaan lain yang perlu dimiliki, misalnya adanya kerendahan hati dan pengorbanan dan adanya niat untuk melayani Tuhan dan juga Gereja-Nya dengan tulus ikhlas. Selanjutnya Pastor Cahyo menambahkan, Gereja memerlukan adanya Putra-Putri Altar, karena PPA sebagai salah satu petugas dalam liturgi gereja memang seharusnya berpartisipasi secara penuh, sadar dan aktif di dalam kegiatan Gereja. Jadi liturgi bukan hanya tugas seorang Pastor saja.


Dalam kesempatan Ibadat Pagi Pastor Cahyo memperkenalkan salah satu khasanah metode doa yang ada di dalam Gereja, yakni lectio divina. Lectio divina sesuai namanya berarti “bacaan ilahi”. Bacaan ilahi yang dimaksud adalah Kitab Suci, sebab umat Kristen meyakini Kitab Suci sebagai buku yang diilhami Allah sendiri, sehingga unsur ilahi terkandung di dalamnya. Metode ini yang ditemukan dan dikembangkan oleh para rahib Benediktin pada abad II-X ini menggunakan Kitab Suci bukan pertama-tama agar umat tahu banyak tentang Kitab Suci, bermoral tinggi, ataupun agar menjadi suci. Tetapi Kitab Suci dibaca pertama-tama sebagai sarana persiapan untuk bersatu dengan Allah dalam doa. Tujuannya adalah relasi dengan Yang Ilahi. Maka Kitab Suci dipandang sebagai salah satu “alat” istimewa yang dapat mengantarkan mereka kepada relasi itu. Dalam lectio divina ada empat langkah yang biasanya dilakukan, yakni lectio, meditatio, oratio dan contemplatio. Setelah bersama-sama mempraktekkan lectio divina, Pastor Cahyo berharap, agar anak-anak PPA bisa mempraktekan lectio divina baik secara pribadi, maupun bersama sehingga kehidupan doa mereka bisa berkembang sesuai dengan Kitab Suci. 


Sementara itu Sr. Wilfrida KFS dalam presentasinya menjelaskan kepada anak-anak PPA tentang alat-alat liturgi dan warna-warna pakaian dalam liturgi dengan disertai dengan gambar-gambar agar mudah dipahami. Sebelum dan sesudah presentasi, anak-anak juga diajak bersama-sama menyanyikan “Mars Putra-Putri Altar” sehingga mereka dapat bersemangat dalam tugas pelayanan mereka.


Dalam acara rekoleksi dan rekreasi ini anak-anak PPA sendiri juga tidak mau pasif. Karena itulah anak-anak PPA yang dikomandoi Bobby, Amanda, Felix dan Dwiki mempersiapkan beberapa game, yakni pindah papan, tugu monas, harimau-harimin, oper bola dan lempar bola, sehingga PPA dapat bergembira bersama, sambil menarik makna dari permaian yang diperoleh. Dalam acara game terlihat anak-anak PPA antusias mengikuti permainan yang disediakan. Mereka bernyanyi dengan lagu dan gerak dan juga menerima hadiah dan hukuman, bagi yang menang dan kalah. Malam harinya dibuat api unggun di mana dalam kebersamaan mereka juga menuliskan doa dan permohonan kepada Tuhan, agar kiranya Tuhan berkenan mengabulkan cita-cita dan harapan mereka di masa yang akan datang.


Pada misa penutupan rekoleksi dan rekreasi, Pastor Cahyo mengatakan, pantaslah sebagai PPA mereka bersyukur kepada Tuhan atas kegiatan rekoleksi dan rekreasi yang telah berlangsung, karena kesemuanya itu telah membuat mereka dekat satu sama lain, akrab dan memberi semangat dalam tugas mereka sebagai PPA. Pastor Cahyo juga mengajak, agar PPA dapat meneladan keutamaan yang dimiliki Maria dari Betania yang ketika Yesus bersama para murid-Nya mengunjungi dia dan Marta,  ia duduk dekat kaki Yesus dan mendengarkan dengan penuh perhatian apa yang dikatakan-Nya (Luk 10:38-42).  Dalam kehidupan sehari-hari sikap mau mendengarkan Yesus ini dapat diwujudkan PPA dengan menyediakan waktu hening untuk mendengarkan Yesus yang berbicara melalui suara hati, Alkitab, peristiwa harian maupun melalui alam. Suara Yesus ini kemudian hendaknya dijawab dengan doa dan selanjutnya dicari pelaksanaannya di dalam kehidupan sehari-hari, sebab iman tanpa perbuatan hakikatnya sudah mati (Yak.2:26).


Setelah acara rekoleksi dan rekreasi selesai, Fransiska Vira Setyadewi, siswa kelas 12 SMA 1 Sambas menyatakan, acara PPA Paroki Sambas menyenangkan, permainannya juga seru. Banyak materi yang ia alami sebagai sesuatu yang baru. Nikolaus Hendra, siswa kelas 11 SMK Negeri 1 Sambas menambahkan, ia merasa senang dan menilai bagus acara rekoleksi dan rekreasi yang sudah diikuti, karena suka duka ditanggung bersama. Demikian juga Felix Albert, siswa kelas IX, SMP Negri 2 Sambas berpendapat, ia senang dengan acara rekoleksi dan rekreasinya, gamenya seru, teman-temannya ramah dan suka bercanda. Akhirnya baik Vira, Nikolaus maupun Felix berharap agar PPA Paroki Sambas ke depannya semakin maju, rajin ke gereja dan menjadi misdinar. Juga banyak teman lain yang mau bergabung dan ikut pertemuan PPA. Dan bukan hanya itu, ke depan diharapkan mereka dapat lebih baik dalam belajar dan meraih masa depan dalam kerja dan karier. Proficiat bagi anak-anak PPA Sambas. (FCW).

Tuesday, July 5, 2016

TEMU AKBAR OMK DI STASI SUNGAI ENAU

Temu OMK Separoki Kristus Raja Sambas, merupakan salah satu kegiatan rutin yang selalu diadakan tiap tahunnya. Pada tahun 2016 ini, kegiatan ini dilaksanakan di Stasi Sungai Enau, yang bertempat di Dusun Sungai Enau, Desa Meliau, Kec. Sajingan Besar, Kabupaten Sambas. Kegiatan ini dimulai dari 30 Juni sampai 3 Juli 2016. Temu OMK kali ini mengambil tema, “Mengungkapkan Iman dalam Kehidupan Sehari-Hari yang Benar, Bermutu dan Membangun Kesejahteraan Hidup Bersama”. 


Kegiatan Temu OMK Separoki Sambas ini diikuti banyak stasi. Dari 20 kontingen yang diundang, 16 kontingen terdaftar mengikuti kegiatan pertemuan OMK ini dan jumlah peserta yang hadir 497 orang. Terlihat hadir juga P. Firminus Andjioe OFM Cap. yang merupakan pastor paroki Kristus Raja Sambas, P. Desiderius OFM Cap, seorang pastor muda Kapusin yang ikut membimbing dalam kegiatan ini, Sr. Dominika KFS dan juga para Pemimpin Umat dan Prodiakon.
   
Upacara Adat dan Misa Pembukaan

Pertemuan OMK ini dibuka dengan beberapa kata sambutan, yakni dari Ketua Panitia, Kepala Desa Meliau, Pastor Paroki Kristus Raja Sambas dan sambutan dari perwakilan camat Sajingan Besar. Kemudian dilanjutkan dengan misa pembukaan dan upacara adat. Upacara adat ini bertujuan untuk menangkal dan memagar agar tidak terjadi keributan dan hal-hal yang tidak baik dan untuk meredakan emosi manusia yang berniat yang akan mengacaukan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam 4 hari ini. 


Dalam misa pembukaan P. Firminus OFM Cap memberikan homili yang memotivasi seluruh OMK yang mengikuti kegiatan tersebut. “Berdamailah engkau dengan dirimu. Lupakanlah masa lalumu. Engkau juga tidak bisa mengubahnya. Lupakanlah dan melangkahlah ke depan”, katanya dalam homilinya tersebut. Tidak lupa juga pastor berharap semua OMK dapat menjadi “Terang dan Garam Dunia” serta menjadi OMK yang pantang untuk menyerah.

Seminar, Perlombaan dan Api Unggun

Dalam pertemuan OMK di Sungai Enau, panitia telah menyiapkan berbagai kegiatan dan lomba. Inilah kegiatan mereka. 

Seminar. Seminar dibagi menjadi dua sesi di hari yang berbeda, yakni satu sesi pada hari ke-2 dan satu sesi pada hari ke-3. Yang menyampaikan 2 sesi seminar pada waktu itu adalah P. Desiderius OFM Cap. Salah satu materi yang diberikan oleh beliau adalah bagaimana OMK dapat menjadi seorang manusia baru. “Ada tiga hal yang dapat kalian lakukan untuk menjadikan diri kalian sebagai manusia baru, yakni: adanya kemauan untuk belajar; adanya keinginan untuk mencapai yang terbaik; dan adanya keterbukaan pikiran.” sebut pastor dalam seminarnya. 


Lomba tarian daerah. Pada malam hari pertama sudah diadakan lomba, yakni lomba tarian daerah. Dalam lomba tarian ini, lebih didominasi dengan tarian Dayak, dengan kombinasi lagu dan gerakan yang bervariasi. 


Pertandingan voli. Pertandingan voli terdiri dari dua kategori, yakni voli putra dan voli putri. Pertandingan voli ini merupakan salah satu pertandingan olah raga yang diadakan dalam kegiatan ini. Semua pemain bermain dengan sportif dan semangat. 


Lomba estafet. Selain pertandingan voli, terdapat juga lomba lari estafet. Lomba estafet ini tidak seperti lomba estafet biasanya. Lomba ini diikuti oleh  8 orang perwakilan OMK dari setiap stasinya. Perlombaan ini merupakan perlombaan yang membutuhkan sebuah kekompakan yang besar, karena tiap orang bukan mengantarkan tongkat estafet tersebut dengan perorangan, melainkan dengan kaki yang diikat tiap 4 orangnya. 


Lomba vokal grup. Lagu yang dinyanyikan dalam lomba vokal grup ini terdapat dua macam, yakni lagu wajib dan lagu pilihan. Lagu wajib yang harus dinyanyikan peserta lomba vokal grup ini adalah lagu Mars OMK, sedangkan lagu pilihan yang boleh dinyanyikan adalah lagu rohani bebas. Jadi setiap peserta lomba vokal grup menyanyikan dua lagu saat tampil, satu lagu wajib dan satu lagu pilihan.


Lomba solo. Lomba solo juga diadakan dalam kegiatan ini. Setiap kontingen yang mengikuti kegiatan ini wajib untuk mengirimkan satu orang perwakilannya untuk mengikuti lomba solo ini. Seluruh peserta menampilkan suara emas mereka dengan musik yang mengalun mengiringi suara mereka. 


Api unggun. Lain dari kegiatan Temu OMK tahun lalu, pada kegiatan Temu OMK Separoki Kristus Raja Sambas ini terdapat acara api unggun. Acara ini diadakan pada malam terakhir. Seluruh peserta mengelilingi api unggun yang telah dihidupkan. Setelah api unggun tersebut telah menyala, P. Desiderius OFM Cap memberikan sebuah renungan malam  di tengah kehangatan pada malam itu. Setelah acara renungan itu selesai. Setiap ketua kontingen yang mengikuti kegiatan, mengucapkan komitmen yang akan dilakukan sepulang dari kegiatan ini. Tidak lupa juga terdapat acara minta maaf dari setiap stasi yang merasa bersalah selama mengikuti kegiatan tersebut. Setelah rangkaian acara api unggun tersebut selesai, seluruh peserta kembali bernyanyi dan menari mengelilingi api unggun tersebut.

Ekaristi Kaum Muda (EKM)

Sebagai penutupan kegiatan ini, diadakan Ekaristi Kaum Muda. Ada dua pastor dan sebelas prodiakon yang datang untuk memimpin misa ini. Selain itu juga ada dua belas pemusik yang mengiringi lagu di dalam misa ini. Yakni 6 gitaris, sedangkan yang lainnya memainkan gitar bass, orgen, cajon, sape, rebana dan bedug. Yang memberi homili pada misa penutup ini adalah P. Firminus OFM Cap. Beliau memberikan pesan yang berguna untuk para OMK. Yakni untuk menikah secara gereja, tidak menjual tanah dan untuk memenuhi gereja. Tidak lupa juga pastor memberikan semangat untuk berdoa dan memberi. “Emas dan perak tiada padaku, tetapi ada yang padaku ku berikan kepadamu,” katanya mengutip kitab suci. Pastor juga berharap bahwa seluruh OMK dapat terus berdoa dan bekerja. 

Sebelum misa ditutup, terdapat serangkaian sambutan dari beberapa orang. Salah satunya adalah Ketua Umat Stasi Sungai Enau, yang merupakan tuan rumah Temu OMK Separoki Kristus Raja Sambas yang berterima kasih dan meminta maaf atas segala kekurangan dari kegiatan ini. 

Setelah seluruh rangkaian acara selesai, seluruh peserta pulang dengan membawa komitmen yang mereka pegang dan prestasi yang mereka raih dalam tiap perlombaan  serta tidak lupa juga untuk menunggu Temu OMK Separoki Kristus Raja Sambas yang akan dilaksanakan tahun depan. Tahun depan kegiatan ini akan diadakan di Stasi Sawah. Tetap semangat dan pantang menyerah. Sampai Jumpa Di Stasi Sawah Tahun Depan !!! (Velvlriavv)