GEREJA KATOLIK KRISTUS RAJA

Propeller Ads

Propeller Ads

Saturday, September 10, 2016

ZIARAH UMAT PAROKI SAMBAS

ZIARAH UMAT PAROKI SAMBAS
KE GEREJA ST. FRANSISKUS ASSISI, SINGKAWANG
DALAM RANGKA MENGISI TAHUN YUBILEUM AGUNG KERAHIMAN ALLAH



Jumat, 9 September 2016, pukul 14.00 umat Paroki Sambas yang berjumlah sekitar seratusan lebih dengan dua bus besar dan kecil, beberapa mobil dan sepeda motor berangkat ziarah ke porta sancta (pintu suci) di gereja St. Fransiskus Assisi, Singkawang. 

Ziarah ini dilakukan untuk mengisi Tahun Yubileum Agung Kerahiman Allah tahun 2016 yang dicanangkan Paus Fransiskus dan sekaligus juga untuk memperoleh indulgensi, yakni “penghapusan siksa-siksa temporal di depan Allah untuk dosa-dosa yang sudah diampuni”. Untuk dapat menerima indulgensi syaratnya ialah umat sendiri dalam hati memang menginginkannya, menerima sakramen tobat, mengikuti perayaan ekaristi dan mendoakan intensi/ujud permohonan Bapa Suci dan ziarah. Gereja Singkawang dipilih sebagai tempat ziarah, karena gereja ini adalah salah satu gereja yang ditunjuk secara resmi oleh Keuskupan Agung Pontianak (di samping gereja Katedral) untuk dikunjungi pada Tahun Yubileum ini.


Rombongan umat Sambas yang dikordinir Ibu Imelda dan Ibu Sofia ini sampai di gereja St. Fransiskus Assisi, Singkawang sekitar pukul 16.00. Sesudah sampai, umat beristirahat sejenak melepas lelah dengan berjalan-jalan di sekitar gereja, berdoa di taman Maria di samping gereja dan melihat barang-barang devosinalia.

Ketika tepat pukul 17.00 acara doa dalam rangka ziarah pun dimulai.  P. Gatot Purtomo OFMCap, Pastor Paroki Singkawang membuka ziarah dengan ibadat adorasi bersama. Selama adorasi berlangsung empat orang Pastor yakni P. Gabriel Marcel OFMCap, P. Felix Triono OFMCap, P. Agus Subagyo OFMCap dan P. F. Cahyo Widiyanto OFMCap membantu umat untuk menerima Sakareman Tobat secara pribadi.  Setelah semua umat menerima Sakramen Tobat, maka acara selanjutnya adalah perayaan ekaristi yang dipimpin oleh P. Gatot Purtomo OFMCap.


Dalam homilinya P. Gatot  menekankan pentingnya umat mewujudkan semangat Tahun Yubileum, yakni “Misericordes sicut pater” (Berbelas kasih seperti Bapa), yang diwujudkan dalam semangat Injil Lukas yang dibacakan hari itu, yakni “Janganlah mudah menghakimi” sebab kita sering melihat selumbar di dalam mata saudara kita, sementara balok di dalam mata kita sendiri tidak kita ketahui (bdk. Luk. 6:41).

Pada kesempatan ekaristi, P. Gatot juga mendoakan intensi Bapa Suci Fransiskus untuk bulan September 2016. Untuk kepentingan umum: “Semoga setiap orang dapat memberikan kontribusi untuk kebaikan bersama dan pembangunan masyarakat, yang menempatkan pribadi manusia sebagai pusat”. Untuk karya evangelisasi (penginjilan): “Semoga dengan berpartisipasi dalam sakramen-sakramen dan merenungkan Firman Tuhan, setiap orang Kristen dapat menjadi lebih sadar akan misi mereka untuk turut serta dalam pewartaan Injil.


Pada akhir ekaristi P. Cahyo mewakili umat Sambas mengucapkan banyak terima kasih kepada P. Gatot sebagai Pastor Paroki Singkawang, sebab telah berkenan menerima ziarah umat Paroki Sambas dan memimpin acara ziarah. P. Gatot sebaliknya dalam kata sambutannya memuji umat Paroki Sambas sebab telah menanggapi seruan Bapa Suci Fransiskus untuk berziarah ke pintu suci dan juga telah mengikuti secara lengkap acara ziarah, yakni adorasi, menerima sakramen tobat dan ekaristi.

Ketika beberapa umat Sambas ditanya tentang pengalaman rohani mereka mengikuti ziarah di Tahun Yubileum ini mereka secara umum mengatakan indah dan bagus sekali. Bapak Fransiskus Susanto Cu Nyun Ciang dari lingkungan St. Yosep, misalnya berkomentar, setelah mengikuti ziarah ini saya merasakan “ada ketenangan, hati terbuka, kedamaian jauh daripada dahulu.” Fransiska mengatakan,”hati rasanya plong, terbuka, dan lebih tenang.” Dan Bapak Petrus Bong Su Hun dari lingkungan St. Maria mengungkapkan, “rasanya bagus sekali mengikuti ziarah ini, hatinya ringan, tidak berat lagi, rasanya bebas.” Setelah mengikuti ziarah dan memasuki pintu suci, mereka berharap hidup mereka sebagai orang Katolik dan pribadi dapat lebih baik lagi dan semakin dapat berbelaskasihan terhadap sesama yang membutuhkan.


Di samping ziarah ke pintu suci bulla Misericordiae Vultus (Wajah Kerahiman) No.15 juga menyatakan, bahwa Tahun Yubileum Agung Kerahiman Allah juga dapat diisi dengan “Membaca Kitab Suci, Mendalami Katekismus, Adorasi dan melakukan Karya Jasmani dan Rohani Kerahiman”. Yang termasuk dalam karya jasmani adalah “memberi makan orang yang lapar, memberi minum kepada orang yang haus,  memberi pakaian orang yang telanjang, menyambut orang asing, menyembuhkan orang sakit, mengunjungi orang yang dipenjara dan menguburkan orang mati.” Sementara untuk karya rohani kerahiman dapat diwujudkan dengan “menasihati orang yang bimbang, mengajari orang bebal, menegur orang-orang berdosa, menghibur orang yang menderita, mengampuni kesalahan, menanggung dengan sabar mereka yang berbuat jahat kepada kita dan mendoakan orang yang hidup dan yang mati.” (FCW).

0 komentar:

Post a Comment