GEREJA KATOLIK KRISTUS RAJA

Propeller Ads

Propeller Ads

Thursday, September 29, 2016

KEGIATAN BKSN 2016 DI PAROKI SAMALANTAN

loading...
Kamis, 22 September 2016, 38 OMK (Orang Muda Katolik) dari Paroki Sambas mengikuti kegiatan BKSN (Bulan Kitab Suci Nasional) 2016 sedekanat Sing-Be-Bas (Singkawang, Bengkayang dan Sambas) di Paroki Samalantan yang berlangsung sampai dengan Minggu, 25 September 2016. 


Prosesi dan Pembukaan BKSN 2016

Kegiatan BKSN 2016 yang didukung oleh Pemda Bengkayang ini diikuti oleh 356 OMK dari tujuh paroki, sedekenat Sing-Be-Bas, yakni: Paroki St. Fransiskus, Singkawang; Paroki St. Maria, Nyarumkop; Paroki St. Yosep, Samalantan; Paroki St. Pius X, Bengkayang; Paroki St. Petrus, Sanggau Ledo; Paroki Kristus Raja, Sambas dan Paroki St. Yosep, Pemangkat. 


Hadir pada upacara pembukaan kegiatan BKSN di Samalantan adalah unsur-unsur dari Gereja, seperti Uskup Agung Pontianak, Mgr. Agustinus Agus, para Pastor dekanat Sing-Be-Bas, Diakon, Bruder dan Suster. Sementara dari unsur Pemerintahan Kabupaten Bengkayang hadir Bupati Bengkayang, Suryadman Gidot, M.Pd dan para pejabat Pemda Bengkayang yang lain; Wakil Ketua DPRD Bengkayang, Fransiskus, M.Pd; Camat Samalantan, Petrus Alus dan Dandim 1202/Skw dan Kapolres Kabupaten Bengkayang, serta tokoh umat dan masyarakat. 


Acara pembukaan BKSN 2016 sendiri dimulai dengan pelepasan sepasang burung merpati di depan Kantor Camat Samalantan. Selanjutnya menyusul acara defile Kitab Suci dari para pejabat Gereja dan Pemerintahan Kabupaten Bengkayang, yang dimulai dari Kantor Camat Samalantan, Pasar Samalantan, Polsek Samalantan dan Gedung Gereja Paroki Samalantan. Ketika tiba di depan gerbang gereja Paroki Samalantan, Uskup Agung Pontianak dan Bapak Bupati Bengkayang disambut dengan kalungan bunga oleh Panitia dan kemudian dilanjutkan dengan pemotongan bambu oleh Uskup Agung Pontianak dan tarian penyambutan. Acara BKSN secara seremonial akhirnya dibuka secara resmi oleh Bupati Bengkayang dengan membunyikan gong di Gereja selama 7 kali.


Tujuan BKSN dan Proses yang Panjang

Yakobus Ikel sebagai Ketua Panitia BKSN 2016 di Samalantan mengatakan, ada empat tujuan diselenggarakannya BKSN 2016. Pertama, untuk mendekatkan dan mengakrabkan kaum muda dengan sabda Allah sebagai sumber kehidupan iman mereka. Kedua, mendorong kaum muda agar dapat melaksanakan sabda Allah dalam kehidupan sehari-hari. Ketiga, mengajak kaum muda agar mereka dapat melibatkan diri dalam kehidupan menggereja. Keempat, agar kaum muda dapat meningkatkan pengalaman persaudaraan di antara mereka.


Sementara RP. Chrispinus OFMCap sebagai Ketua Dekanat Sing-Be-Bas menuturkan, bahwa sejarah adanya kegiatan BKSN tingkat dekanat yang didanai oleh Pemda Kabupaten Bengkayang, sebenarnya telah melalui proses yang panjang. Kegiatan ini dalam pertemuan dekanat sendiri sudah sering dibicarakan di antara para pastor dan juga sudah pernah dilaksanakan di Samalantan, Bengkayang dan Sanggau Ledo. Hanya yang patut dicatat, kegiatan BKSN di Samalantan yang sekarang ini kurang lebih sudah menjadi baku. Dengan kegiatan BKSN ini diharapkan,  agar iman OMK dapat ditingkatkan, mereka sanggup hidup berdasarkan iman dan menerjemahkan iman ini dalam perbuatan-perbuatan yang diinspirasikan oleh Sabda Tuhan.


Kitab Suci sebagai Dasar dan Pedoman Hidup

Uskup Agung Pontianak, Mgr. Agustinus Agus dalam kata sambutannya menegaskan, di samping untuk meningkatkan keimanan dan persaudaraan satu dengan yang lain, tujuan BKSN adalah agar OMK semakin tahu dan mengenal Kitab Suci dengan baik dan pada akhirnya Kitab Suci itu sungguh dapat menjadi dasar dan pedoman hidup sehari-hari. Kepada Pemda Bengkayang, Mgr. Agus juga mengucapkan terima kasih atas perhatian dan kepedulian pemerintah atas kegiatan BKSN ini dan berharap agar kegiatan BKSN ini dapat ditingkatkan levelnya, bukan hanya menjadi agenda Kabupaten Bengkayang, tetapi dapat menjadi agenda Propinsi.


Sementara itu, Bupati Bengkayang, Suryadman Gidot, M.Pd dalam pernyataannya menegaskan, adalah suatu kehormatan bahwa Pemda Bengkayang dapat memfasilitasi kegiatan BKSN 2016 ini. Ia mengajak seluruh OMK dan umat sekalian, agar dari hari ke hari, mereka dapat semakin mencintai dan menghormati Kitab Suci sebagai panutan arah bagi umat sekalian hari ini dan seterusnya. Ia mendukung sepenuhnya kegiatan BKSN 2016 ini, karena tantangan yang dihadapi oleh masyarakat semakin berat seperti adanya narkoba, yang merusak masa depan bangsa. Ia mengajak agar OMK berani mengatakan tidak kepada narkoba dan mau membangun masyarakat dan bangsa melalui kegiatan yang positip.  


Pelbagai Kegiatan BKSN

Selama BKSN 2016 di Paroki St. Yosep, Samalantan ada banyak kegiatan yang diselenggarakan. Pertama adalah seminar yang dibawakan dalam dua sesi, yakni “Peran Kaum Muda dalam Hidup Menggereja” yang dibawakan oleh Br. Kris Tampajara MTB. Ia mendorong, agar OMK dapat lebih mewujudkan lima tiang Gereja di Paroki masing-masing (leiturgia, diakonia, koinonia, martiria, dan kerygma), khususnya dengan ikut memotivasi umat di kampung-kampung dalam kesempatan turne, misalnya. Ia juga berharap, agar ke depan tema BKSN dapat lebih dipersempit lagi dengan tema-tema yang lebih sesuai dengan situasi lokal. Pada sesi kedua, seminar berbicara tentang “Pemuda dalam Tantangan Global: Pergaulan Bebas dan Obat-obatan Terlarang” yang dibawakan oleh Gamaliel dari BNN Bengkayang. 


Kegiatan yang kedua adalah lomba lektor dan khotbah, lomba mazmur, paduan suara, lomba cepat tepat kitab suci, melukis, expo kitab suci dan EKM (ekaristi kaum muda) yang dipimpin oleh RD. Alexander Mardalis. Di samping kegiatan di dalam ruangan, panitia BKSN 2016 juga mengadakan di luar ruangan, yakni outbond yang berguna untuk saling mengenal satu sama lain di luar OMK paroki sendiri, mengenal lingkungan, melatih kekompakan, mental dan stamina.


Seluruh acara BKSN 2016 dapat berjalan dengan baik dan lancar, secara khusus acara di panggung, karena dipandu dua presenter yang energik, humoris dan sekaligus punya kemampuan menyanyi yang baik, yakni duet Sinka dan Hengki Tagasta.

Dalam perlombaan BKSN 2016 ini OMK Paroki Sambas sendiri menjadi juara I cepat tepat kitab suci (Yohanes Kenedy, Fendy dan Cindy), Juara I lomba lektor dan kotbah putra (Perdinandus Melky), Juara II lomba lektor dan kotbah putri (Velia) dan Juara III lomba mazmur (Fredikus). Pemenang untuk outbond sebagai kelompok terkompak adalah St. Maria, kelompok paling heboh: St. Fransiskus dan kelompok terbaik: St. Agustinus. Sebagai juara umum dari kegiatan lomba dalam rangka kegiatan BKSN 2016 di Samalantan adalah Paroki St. Pius X, Bengkayang.


Penutupan BKSN 2016

Wakil Bupati Bengkayang Bapak Agustinus Naon, S. Sos dalam penutupan BKSN 2016, Minggu, 25 September 2016 mengatakan, ia senang dan menyambut baik adanya BKSN 2016 ini. Ia berharap, agar kegiatan ini dapat mempererat dan mengutuhkan kerukunan antara pemeluk agama dan pemerintah, antara pemeluk agama satu dengan yang lain dan juga di antara pemeluk agama masing-masing. Ia juga menghimbau, agar setiap umat yang sudah dewasa masing-masing memiliki satu Kitab Suci, menghormatinya dengan sepantasnya, yakni dengan membacanya setiap hari, menjadikannya sebagai sarana dialog dengan Tuhan  dalam doa dan mengamalkan nilai-nilainya kehidupan sehari-hari.


Akhirnya kegiatan BKSN 2016 di Paroki Samalantan ditutup dengan pemukulan gong sebanyak tujuh kali dan seluruh OMK peserta BKSN 2016 pulang ke paroki masing-masing dengan membawa satu komitmen, yakni berani menjadi bagian dari “Keluarga Bersaksi dan Mewartakan Sabda Allah” sesuai dengan tema BKSN 2016. (FCW).


loading...

Saturday, September 10, 2016

ZIARAH UMAT PAROKI SAMBAS

ZIARAH UMAT PAROKI SAMBAS
KE GEREJA ST. FRANSISKUS ASSISI, SINGKAWANG
DALAM RANGKA MENGISI TAHUN YUBILEUM AGUNG KERAHIMAN ALLAH



Jumat, 9 September 2016, pukul 14.00 umat Paroki Sambas yang berjumlah sekitar seratusan lebih dengan dua bus besar dan kecil, beberapa mobil dan sepeda motor berangkat ziarah ke porta sancta (pintu suci) di gereja St. Fransiskus Assisi, Singkawang. 

Ziarah ini dilakukan untuk mengisi Tahun Yubileum Agung Kerahiman Allah tahun 2016 yang dicanangkan Paus Fransiskus dan sekaligus juga untuk memperoleh indulgensi, yakni “penghapusan siksa-siksa temporal di depan Allah untuk dosa-dosa yang sudah diampuni”. Untuk dapat menerima indulgensi syaratnya ialah umat sendiri dalam hati memang menginginkannya, menerima sakramen tobat, mengikuti perayaan ekaristi dan mendoakan intensi/ujud permohonan Bapa Suci dan ziarah. Gereja Singkawang dipilih sebagai tempat ziarah, karena gereja ini adalah salah satu gereja yang ditunjuk secara resmi oleh Keuskupan Agung Pontianak (di samping gereja Katedral) untuk dikunjungi pada Tahun Yubileum ini.


Rombongan umat Sambas yang dikordinir Ibu Imelda dan Ibu Sofia ini sampai di gereja St. Fransiskus Assisi, Singkawang sekitar pukul 16.00. Sesudah sampai, umat beristirahat sejenak melepas lelah dengan berjalan-jalan di sekitar gereja, berdoa di taman Maria di samping gereja dan melihat barang-barang devosinalia.

Ketika tepat pukul 17.00 acara doa dalam rangka ziarah pun dimulai.  P. Gatot Purtomo OFMCap, Pastor Paroki Singkawang membuka ziarah dengan ibadat adorasi bersama. Selama adorasi berlangsung empat orang Pastor yakni P. Gabriel Marcel OFMCap, P. Felix Triono OFMCap, P. Agus Subagyo OFMCap dan P. F. Cahyo Widiyanto OFMCap membantu umat untuk menerima Sakareman Tobat secara pribadi.  Setelah semua umat menerima Sakramen Tobat, maka acara selanjutnya adalah perayaan ekaristi yang dipimpin oleh P. Gatot Purtomo OFMCap.


Dalam homilinya P. Gatot  menekankan pentingnya umat mewujudkan semangat Tahun Yubileum, yakni “Misericordes sicut pater” (Berbelas kasih seperti Bapa), yang diwujudkan dalam semangat Injil Lukas yang dibacakan hari itu, yakni “Janganlah mudah menghakimi” sebab kita sering melihat selumbar di dalam mata saudara kita, sementara balok di dalam mata kita sendiri tidak kita ketahui (bdk. Luk. 6:41).

Pada kesempatan ekaristi, P. Gatot juga mendoakan intensi Bapa Suci Fransiskus untuk bulan September 2016. Untuk kepentingan umum: “Semoga setiap orang dapat memberikan kontribusi untuk kebaikan bersama dan pembangunan masyarakat, yang menempatkan pribadi manusia sebagai pusat”. Untuk karya evangelisasi (penginjilan): “Semoga dengan berpartisipasi dalam sakramen-sakramen dan merenungkan Firman Tuhan, setiap orang Kristen dapat menjadi lebih sadar akan misi mereka untuk turut serta dalam pewartaan Injil.


Pada akhir ekaristi P. Cahyo mewakili umat Sambas mengucapkan banyak terima kasih kepada P. Gatot sebagai Pastor Paroki Singkawang, sebab telah berkenan menerima ziarah umat Paroki Sambas dan memimpin acara ziarah. P. Gatot sebaliknya dalam kata sambutannya memuji umat Paroki Sambas sebab telah menanggapi seruan Bapa Suci Fransiskus untuk berziarah ke pintu suci dan juga telah mengikuti secara lengkap acara ziarah, yakni adorasi, menerima sakramen tobat dan ekaristi.

Ketika beberapa umat Sambas ditanya tentang pengalaman rohani mereka mengikuti ziarah di Tahun Yubileum ini mereka secara umum mengatakan indah dan bagus sekali. Bapak Fransiskus Susanto Cu Nyun Ciang dari lingkungan St. Yosep, misalnya berkomentar, setelah mengikuti ziarah ini saya merasakan “ada ketenangan, hati terbuka, kedamaian jauh daripada dahulu.” Fransiska mengatakan,”hati rasanya plong, terbuka, dan lebih tenang.” Dan Bapak Petrus Bong Su Hun dari lingkungan St. Maria mengungkapkan, “rasanya bagus sekali mengikuti ziarah ini, hatinya ringan, tidak berat lagi, rasanya bebas.” Setelah mengikuti ziarah dan memasuki pintu suci, mereka berharap hidup mereka sebagai orang Katolik dan pribadi dapat lebih baik lagi dan semakin dapat berbelaskasihan terhadap sesama yang membutuhkan.


Di samping ziarah ke pintu suci bulla Misericordiae Vultus (Wajah Kerahiman) No.15 juga menyatakan, bahwa Tahun Yubileum Agung Kerahiman Allah juga dapat diisi dengan “Membaca Kitab Suci, Mendalami Katekismus, Adorasi dan melakukan Karya Jasmani dan Rohani Kerahiman”. Yang termasuk dalam karya jasmani adalah “memberi makan orang yang lapar, memberi minum kepada orang yang haus,  memberi pakaian orang yang telanjang, menyambut orang asing, menyembuhkan orang sakit, mengunjungi orang yang dipenjara dan menguburkan orang mati.” Sementara untuk karya rohani kerahiman dapat diwujudkan dengan “menasihati orang yang bimbang, mengajari orang bebal, menegur orang-orang berdosa, menghibur orang yang menderita, mengampuni kesalahan, menanggung dengan sabar mereka yang berbuat jahat kepada kita dan mendoakan orang yang hidup dan yang mati.” (FCW).

Thursday, September 8, 2016

PEMILIHAN KETUA OMK YANG BARU


18 Juli 2016 diadakan kegiatan pemilihan ketua OMK Paroki Kristus Raja Sambas Periode 2016-2019. Kegiatan ini bertujuan untuk mengganti masa jabatan dari ketua OMK yang lama. Kegiatan ini tidak hanya dihadiri oleh OMK sendiri, tetapi juga dihadiri oleh Pastor Paroki, Pastor Moderator OMK, Suster, Pengurus Dewan Paroki, WKRI Cabang Sambas, Ketua umat keempat lingkungan dan Pembina OMK. Anggota OMK yang hadir pada waktu itu 67 orang.

Seperti biasanya, kegiatan dimulai dengan doa pembukaan dan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Mudika. Dengan menyanyikan kedua lagu ini mau digemakan rasa cinta tanah air dan semangat muda dari para hadirin yang datang. Dalam sambutannya ketua panitia mengatakan, “Dengan mengundang pastor, suster, pengurus dewan paroki, WKRI, dan ketua keempat lingkungan, diharapkan agar OMK Kristus Raja Sambas bisa lebih dilibatkan dalam setiap kegiatan Gereja.” Dalam kata sambutan lainnya, OMK Kristus Raja Sambas juga diharapkan dapat lebih bersemangat dan meningkatkan kembali aktivitas OMK daripada tahun-tahun sebelumnya. 


Akhirnya sampai jugalah ke acara inti, yakni kampanye dari calon ketua OMK yang baru, sampai pemungutan suara dan penghitungan suara. Pada tahun ini terdapat 3 calon yang baru, yakni Antonius, Velia, dan Alexander Lionsius Ivan. Mereka satu persatu memberikan kampanye singkat tentang visi-misi dan juga program kerja yang telah mereka rancang. Sesudahnya langsung dilanjutkan dengan pemungutan suara yang berlangsuang dengan tertib dan terjaga. Pemungutan suara diambil dari OMK yang hadir pada kegiatan ini, yakni sebanyak 67 OMK. Setelah pemungutan suara, diadakan penghitungan suara. Masing-masing calon mendapatkan jumlah suara yang berbeda. Namun, Antoniuslah yang akhirnya mendapatkan suara terbanyak, sehingga ia terpilih menjadi Ketua OMK Periode 2016-2019.

Setelah acara inti selesai, dilanjutkan dengan serah terima jabatan ketua OMK lama kepada ketua OMK Paroki Sambas yang baru. “Saya berharap OMK Kristus Raja Sambas bisa lebih maju dan lebih bersemangat lagi dalam hidup maupun pelayanan yang dilakukan.” Ujar Pebrianto Amin, selaku ketua OMK Paroki Kristus Raja Sambas yang lama dalam kesan dan pesannya. Dalam kata sambutannya sebagai ketua OMK yang baru, Antonius berterima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan para anggota OMK Paroki Kristus Raja Sambas kepadanya. Dia berharap OMK Paroki Kristus Raja Sambas dapat lebih maju dan berkembang dengan kerjasama yang baik ke depannya. 


Acara terakhir yakni pesan dan kesan yang diberikan Pastor Paroki Kristus Raja Sambas, P. Firminus Andjioe OFMCap. “Luar biasa hebatnya!” demikian kata pastor paroki mendeskripsikan kegiatan yang telah dilaksanakan. Pastor berharap agar OMK dapat lebih maju dan bergerak. (Velvlriavv).